Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 07:27:39【Kabar Kuliner】125 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(4)
Sebelumnya: Klasemen Grup H: peluang Indonesia U
Selanjutnya: Kemen PKP sebut pelaku UMKM salon hingga bengkel bisa manfaatkan KPP
Artikel Terkait
- Program MBG di Banjarmasin telah menyasar 66 ribu penerima manfaat
- Kapolda: 80 persen SPPG sudah terbentuk di Aceh, guna dukung MBG
- Siasat bersihkan rumah terdampak banjir dari kuman penyebab penyakit
- Menteri PANRB pastikan persiapan tata kelola ekosistem pendukung MBG
- 5 makanan sehat ala Jepang, benarkah jadi resep umur panjang?
- Dari dapur saat fajar, ke meja belajar
- DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir
- Kalteng pastikan dukungan penuh keberlangsungan program Sekolah Rakyat
- BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG
- Kenapa lobster air tawar mudah mati? Ini penyebab dan pencegahannya
Resep Populer
Rekomendasi

BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar

Laba bersih PalmCo tumbuh 84 persen jadi Rp3,48 T di kuartal III

Program MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja, hidupi keluarga lokal

Pemkab Jayapura perkuat mutu dan keamanan pangan di dapur MBG

Anggota DPR dukung perluasan MBG dengan pembenahan

BPS: Implementasi program MBG topang kinerja ekonomi triwulan III

BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP

Menteri PANRB pastikan persiapan tata kelola ekosistem pendukung MBG